24 December 2007

KERANA SEBUTIR KURMA

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham
berniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal di
perjalanan
, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua di
dekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan
dibungkus
, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak
didekat timbangan. Menyangka kurma itu sebagian dari
yang
ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.



Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti
biasa
, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada
sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan
berdoa
khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar
percakapan
dua Malaikat tentang dirinya, "Itu, Ibrahim
bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya
selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.




"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4
bulan
yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari
meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,"
jawab malaikat yang satu lagi.


Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi
selama
4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan
mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh
ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan
haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim
beristighfar
. Ia langsung berkemas untuk berangkat
lagi
ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah
ditelannya
.



Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat
penjual
kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang
tua itu melainkan seorang anak muda , "4 bulan yang
lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang
tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang
meneruskan
pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak
muda itu.


"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu
kepada
siapa saya meminta penghalalan ?" Lantas
ibrahim
menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak
muda itu mendengarkan penuh minat.  



"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita,
"
Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau
menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur
ku makan tanpa izinnya?"



"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.
Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya
11
orang. Saya tidak berani mengatas nama
kan mereka
karena
mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."


"Dimana alamat saudara-saudaramu?Biar saya temui
mereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim
bin
Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya
selesai
juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma
milik
ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan
kemudian
, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah
Sakhra.
Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu
terdengar
lagi bercakap cakap.



"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak
gara
-gara makan sebutir kurma milik orang lain."



"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia
telah
mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma
itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali
dari
kotoran sebutir kurma yang haram karena masih
milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

5 comments:

Carved IJAN said...

terima kasih nizran. Kesedaran memakan benda halal ngan haram ni patut beri penekanan sikit. Ni salah satu contoh penerangan terbaik. Terima kasih bro. Sama2 le kita berkongsi ilmu

nizran nadzar said...

ye.. gitu la saya harap, dolu2 masa nakal2 dolu. mana penah bayar bila makan kat kantin.. ho ho ho... hambek aku...

Carved IJAN said...

tu kena amik kira jugak bro.....

nizran nadzar said...

tu la pasal... tapi tobat, tak buat lagi dah... rasa nak balik carik owner makcik2 kantin dulu..

Abas Tajab said...

Terima kasih Nizran,

Saya rasa terkedu...mungkin kesalahan yang kita tak nampak atau terlepas pandang menjadikan amalan kita tidak diterima Allah. Semoga kita sama-sama menginsafi akan kesan dari cerita ini.

Post a Comment